URBANCITY.CO.ID – Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia (BI) Desember 2024 yang dipublikasikan pekan lalu melaporkan, transaksi ekonomi dan keuangan secara digital selama November 2024 tetap tumbuh.
Untuk transaksi bernilai besar menggunakan BI-RTGS, pada November 2024 meningkat 9,82 persen secara tahunan (yoy) dengan nominal transaksi Rp14.969,37 triliun.
BI-RTGS atau Real Time Gross Settlement, adalah aplikasi realtime online yang dikembangkan BI untuk transaksi bernilai besar, lebih dari Rp100 juta. BI-RTGS lazimnya digunakan institusi atau perusahaan.
Dibanding Oktober dan September 2024, pertumbuhan transaksi menggunakan BI-RTGS pada November 2024 itu merosot tajam.
Pada Oktober 2024, pertumbuhan transaksi menggunakan BI-RTGS mencapai 21,13 persen dengan nominal Rp16.682,58 triliun, dan September tumbuh 16,0 persen senilai Rp45.252 triliun.
BI tidak menjelaskan kenapa pertumbuhan transaksi dengan BI-RTGS merosot tajam. Apakah karena menurunnya transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan dan institusi akibat mengendurnya aktivitas ekonomi?
Dari sisi ritel, volume transaksi dengan BI-FAST pada November 2024 tumbuh 69,90 persen yoy, mencapai 338,61 juta transaksi. Meningkat signifikan dibanding Oktober yang tumbuh 59,3 persen dan September 61,10 persen.
BI-Fast adalah aplikasi realtime online yang dibangun BI untuk transaksi bernilai kecil. Serupa dengan digital banking yang dikembangkan perbankan sebagai mekanisme transfer realtime online antar-bank. BI-Fast lazim digunakan perorangan untuk melakukan pembayaran atau transfer karena biayanya murah.