Sementara volume transaksi digital banking pada November 2024 tercatat 2,04 miliar transaksi, meningkat 40,1 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibanding volume transaksi Oktober 2024 yang tumbuh 37,1 persen dan September 34,43 persen.
Volume transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 33,4 persen yoy, mencapai 1,44 miliar transaksi, juga lebih tinggi dibanding volume transaksi Oktober yang tumbuh 27 persen dan September 29,11 persen.
Digital banking adalah transaksi keuangan berbasis aplikasi digital di smartphone. Sedangkan UE atau e-money adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang ditempatkan di media digital.
UE tersedia di akun setelah pemiliknya menyetorkan uang fisik. e-money Mandiri, Flazz BCA, Brizzi BRI, Gopay, ShopeePay, LinkAja, dan JakOne Bank DKI, adalah sejumlah contoh UE.
Baca juga: Daya Beli Melemah, Pertumbuhan Transaksi Digital Banking dan QRIS Merosot
Sedangkan volume transaksi QRIS November 2024 meningkat 186 persen yoy, mencapai 689,07 juta transaksi dengan jumlah pengguna dan merchant 55,02 juta dan 35,1 juta.
Pertumbuhan volume transaksi QRIS November 2024 itu sedikit lebih tinggi dibanding Oktober yang tercatat 183,9 persen dengan jumlah pengguna 54,1 juta dan merchant 34,7 juta, namun merosot tajam dibanding pertumbuhan September 2024 sebesar 209,61 persen dengan pengguna 53,3 juta dan merchant 34,23 juta.
QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) adalah standar kode QR yang dikembangkan BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia.