URBANCITY.CO.ID – Penjualan rumah baru di kawasan real estate (pasar primer) selama triwulan I 2024 melesat 31,16% dibanding triwulan I-2023 (yoy). Peningkatannya lebih dari 10 kali kenaikan penjualan rumah pada triwulan IV-2023 yang hanya 3,37% (yoy) dibanding triwulan IV-2022.
Menurut Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Triwulan I-2024 yang dilansir Bank Indonesia (BI) melalui Asisten Gubernur/Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Kamis (16/5/2024), peningkatan penjualan rumah triwulan I itu terjadi pada seluruh tipe rumah dengan penjualan rumah besar meningkat paling tinggi. Yaitu, masing-masing sebesar 37,84%, 13,57%, dan 48,51% untuk rumah kecil, menengah, dan besar.
Berdasarkan informasi dari responden, faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan rumah itu adalah, pembukaan proyek baru yang berhasil menarik minat konsumen. Kendati demikian sejumlah faktor klasik masih menjadi penghambat pengembangan dan penjualan rumah di pasar primer. Yaitu, kenaikan harga bahan bangunan (37,55%), perizinan (23,70%), bunga KPR (21,43%), dan proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (17,31%).
Baca juga: Penghujung 2023 Penjualan Rumah Melesat
Secara triwulanan (qtq) penjualan rumah juga meningkat 12,89%, lebih tinggi dibanding triwulan IV-2023 yang hanya 2,12%. Peningkatan penjualan secara triwulanan juga terjadi pada semua tipe rumah dengan rumah kecil dan menengah meningkat paling tinggi penjualannya. Yaitu, rumah kecil (15,29%), menengah (12,21%), dan besar (5,14%).