Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat dibanding triwulan sebelumnya, terutama untuk biaya persetujuan kredit. Sementara suku bunga kredit diprakirakan lebih longgar.
Secara keseluruhan responden memprakirakan outstanding kredit sampai akhir 2024 tumbuh 11,8 persen secara tahunan (yoy), hanya sedikit lebih tinggi dibanding realisasi pertumbuhan penyaluran kredit 2023 dan 2022 yang tercatat 10,4 persen dan 11,4 persen.
Pertumbuhan penyaluran kredit yang terbatas itu selaras dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh perbankan.
Angkanya masih cukup tinggi, tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK 2024 sebesar 84,5 persen, namun lebih rendah dibanding SBT 2023 sebesar 93,7 persen, yang mengindikasikan lebih ketatnya likuiditas akibat kenaikan tingkat bunga.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS