URBANCITY.CO.ID – Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2024 terus tumbuh pesat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Menurut laporan Bank Indonesia (BI) yang dirilis Rabu (16/10/2024), dari sisi nilai transaksi BI-RTGS meningkat 16,0 persen secara tahunan (yoy) mencapai Rp45.252 triliun.
BI-RTGS atau Real Time Gross Settlement adalah transaksi realtime online yang dikembangkan BI untuk transaksi bernilai besar, lebih dari Rp100 juta.
Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST tumbuh 61,10 persen (yoy) mencapai 924,89 juta transaksi. BI-Fast adalah transaksi realtime online bernilai kecil yang dibangun BI, serupa dengan digital banking yang dikembangkan perbankan sebagai mekanisme transfer realtime online antar-bank.
Sementara transaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau meningkat 34,43 persen (yoy), dan transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 29,11 persen (yoy) mencapai 4.001,11 juta transaksi.
Digital banking adalah transaksi keuangan berbasis aplikasi digital di smartphone. Sedangkan UE atau e-money adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang ditempatkan di media digital.
UE tersedia di akun setelah pemilik dana menyetorkan uang fisik. e-money Mandiri, Flazz BCA, Brizzi BRI, Gopay, ShopeePay, LinkAja, dan JakOne Bank DKI, adalah sejumlah contoh UE.
Sedangkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D terus menurun, pada triwulan III menurun 8,59 persen (yoy) menjadi 1.738,53 juta transaksi.
Transaksi kartu kredit tumbuh 14,84 persen (yoy) mencapai 116,97 juta transaksi. Transaksi QRIS terus tumbuh pesat sebesar 209,61 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta.