Sedangkan selama semester II saja (mulai 1 Juli) hingga 19 September 2024, nonresiden (asing) tercatat beli neto Rp51,51 triliun di pasar saham, Rp55,34 triliun di pasar SBN dan dan Rp56,50 triliun di SRBI.
“Aliran masuk investasi portofolio terus berlanjut dan tercatat tinggi. Pada triwulan III 2024 (hingga 13 September 2024) mencatat net inflows USD10,1 miliar (qtd),” tulis BI.
Net inflows adalah aliran masuk modal asing portofolio setelah dikurangi pembayaran oleh berbagai entitas di Indonesia kepada pihak luar negeri.
Baca juga: Rupiah Terus Menguat Seiring Derasnya Arus Masuk Modal Asing
Lawan dari investasi portofolio adalah investasi asing langsung dalam bentuk pembukaan perusahaan atau pabrik di Indonesia. Investasi ini jauh lebih stabil dan menguntungkan bagi ekonomi sebuah negara.
Pasalnya, investasi asing langsung bersifat jangka panjang, menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja, menghidupkan industri lain, menghasilkan pajak, transfer teknologi, dan lain-lain.
Bila produk investasi asing langsung itu ditujukan untuk pasar ekspor, ia berkontribusi memperkuat neraca pembayaran sebuah negara melalui neraca perdagangan, komponen neraca transaksi berjalan.
Selain neraca transaksi berjalan, komponen lain neraca pembayaran adalah neraca modal, neraca finansial, selisih perhitungan bersih, dan lalu lintas moneter.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2024 neraca perdagangan Indonesia surplus USD2,9 miliar, melonjak dibanding surplus Juli 2024 yang hanya USD0,47 juta.