URBANCITY.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2024, mencapai Rp5.638,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.279,6 triliun.
Dengan angka tersebut, ekonomi Indonesia triwulan III-2024 hanya tumbuh 1,50 persen, anjlok dibanding pertumbuhan triwulan II-2024 sebesar 3,97 persen (q-t-q).
“Pertumbuhan ekonomi secara quarter to quarter sejalan dengan pola musiman yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan triwulan tiga (selalu) lebih rendah daripada dua triwulan sebelumnya,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Konstruksi sebesar 6,06 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,44 persen, diikuti komponen Ekspor Barang dan Jasa 8,10 persen.
Sedangkan konsumsi Pemerintah (PK-P), konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi (hampir 55 persen), dan konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), terkontraksi masing-masing minus 0,67 persen, minus 0,48 persen, dan minus 0,15 persen.
Baca juga: Kuartal II 2024 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat
Secara tahunan (yoy), pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2024 juga menurun, mencapai 4,95 persen, dibanding triwulan II dan I yang tercatat 5,05 persen (yoy) dan 5,11 persen (yoy).