URBANCITY.CO.ID – Presiden AS, Donald Trump, bilang perang antara Hamas dan militer Israel sudah selesai. Hal ini dikatakan Trump sesaat sebelum naik pesawat ke Mesir, di Washington, Minggu, 12 Oktober 2025.
“Perang sudah berakhir,” ujarnya sebelum menaiki pesawat menuju Mesir, sebagaimana laporan AFP pada hari yang sama.
Tapi, di balik omongan Trump yang optimis itu, Gaza masih porak-poranda. Banyak bangunan hancur, duka mendalam buat warga di sana. Trump bilang ini awal babak baru perdamaian antara Israel dan Palestina. Dia lagi bawa rencana damai buat akhiri konflik berdarah ini.
Sementara itu, PM Israel, Benjamin Netanyahu, langsung klaim kemenangan besar buat negaranya atas Hamas. Warga Gaza ada yang senang sama gencatan senjata ini, tapi banyak juga yang takut dan nggak percaya penuh. Soalnya, AS dan Israel sering janji tapi nggak ditepati.
Nah, yuk kita bahas fakta-faktanya lebih detail dari sudut pandang AS dan Israel.
Baca Juga : Hakim Tolak Praperadilan Nadiem, Tersangka Kasus Chromebook Sah
Trump lagi gencar promosiin narasi damai. Menurut AFP, dia lagi berangkat ke Israel dan Mesir dengan agenda diplomatik padat. Di Israel, dia bakal ketemu sebentar sama Netanyahu sebelum Hamas lepasin 20 sandera yang masih hidup pada Senin, 13 Oktober 2025. Trump anggap ini momen bersejarah buat akhiri perang dua tahun di Gaza yang udah bunuh lebih dari 67 ribu orang.
“Kami telah menyiapkan semua langkah untuk memastikan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah,” ucap Trump di Washington.
Rencananya, setelah sandera dibebasin, Israel bakal lepasin sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 tahanan politik dan 1.700 yang ditahan pas agresi di Gaza. Tapi, Hamas masih minta 7 tokoh Palestina tambahan dibebasin, yang sampe sekarang ditolak Israel.
Dari sisi Israel, mereka klaim menang meski ditekan Hamas. Panglima Militer Israel, Letjen Eyal Zamir, bilang kemenangan ini hasil gabungan kekuatan militer dan diplomasi selama dua tahun.
“Tekanan militer yang kami lakukan bersama langkah-langkah diplomatik pelengkap menjadi bentuk kemenangan atas Hamas,” ujar Eyal sebagaimana dilansir dari The Straits Times, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Hamas sendiri bilang udah siap serahin sandera. Mereka juga janji kasih jenazah prajurit Israel yang tewas di perang Gaza 2014.
“Kami telah menuntaskan semua persiapan untuk menyerahkan seluruh sandera yang masih hidup,” kata salah satu anggota Hamas dilansir dari laporan yang sama.
Sekarang, warga Gaza mulai balik ke rumah-rumah yang hancur lebur. Fatima Salem, warga 38 tahun, cerita suasana pilu pas dia liat puing-puing rumahnya.
“Tidak ada yang sama lagi, bahkan rumah tetangga sudah hilang,” kata Fatima Salem dikutip dari The Straits Times.
Bantuan kemanusiaan mulai masuk, tapi situasinya masih chaos. Banyak truk bantuan dirampas warga yang kelaperan, apalagi tanpa listrik dan air bersih. Mahmud al-Muzain, warga Gaza, bilang kekacauan ini nunjukin betapa nggak percayanya mereka sama negosiasi damai.
Baca Juga : UNICEF Desak Buka Semua Pintu Gaza, Khawatir Makin Banyak Kematian Anak-Anak
“Kekacauan ini menunjukkan ketidakpercayaan warga pada negosiasi damai,” ujar warga Gaza, Mahmud al-Muzain dalam laporan yang sama.
Jadi, ini beneran gencatan senjata atau cuma perdamaian sementara? Trump berharap konferensi di Mesir bakal bikin stabilitas jangka panjang di Gaza dan Palestina. Rencananya, pasukan multinasional bakal gantiin militer Israel di sana, dipimpin komando AS. Sekjen PBB Antonio Guterres dan pemimpin Eropa juga ikut hadir di Mesir buat pastiin semuanya lancar.
Pertemuan ini diharap jadi tonggak “era baru keamanan kawasan” setelah konflik yang rampas lebih dari 67 ribu nyawa. Tapi, klaim kemenangan Israel dan janji damai Trump ini masih bikin orang khawatir: apa ini akhir beneran, atau cuma jeda sebelum konflik meledak lagi?