Penetapan arsip pabrik semen Indarung I sebagai memori kolektif Asia pasifik tersebut dilakukan di sesi 10th MOWCAP General Meeting yang dilaksanakan di Ulaanbaatar, Mongolia, pada Rabu (8/5/2024).
Arsip pabrik tertua di grup SIG tersebut kini menjadi satu dari 10 kronik sejarah di Indonesia yang membawanya semakin dekat untuk dapat ditetapkan menjadi Memory of the World (MOW) oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: SIG Pasok 236 Ribu Ton Semen Unggul, Kontribusi Untuk Tol Nasional
Salah satu pertimbangan UNESCO mengakui arsip pabrik Indarung I sebagai memori kolektif Asia Pasifik adalah keunikan nilai sejarah mengenai inovasi dan teknologi di industri manufaktur bahan dasar. Ini tercatat dalam arsip, Indarung I sebagai pabrik semen pertama di Asia Tenggara.
Selain industri semen, dua industri lain yang arsip sejarahnya juga diakui sebagai memori kolektif Asia Pasifik adalah arsip penelitian industri gula di Indonesia dan arsip bisnis minuman teh di China.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara, yang menjadi tonggak sejarah dan simbol kemandirian bangsa dalam pembangunan di tanah air.
SIG mengapresiasi kesuksesan PT Semen Padang dalam memperjuangkan Arsip Pabrik Indarung I agar diakui sebagai warisan dokumenter perkembangan industri dan pembangunan dunia.
Sehingga berujung penetapan sebagai MOWCAP oleh UNESCO. ”Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN, capaian ini merupakan bentuk lain kontribusi kami untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” ujar Vita.