Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, tren pertumbuhan impor kopi dunia tumbuh 12% dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan penikmat kopi global terus berkembang dengan permintaan yang tinggi untuk kopi berkualitas.
BACA: Mengenal UMKM Kopi Banyuatis, Kopi Khas Bali Binaan BNI
Selain tingginya permintaan, Wamendag Jerry menambahkan, diperlukan strategi yang tepat untuk menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan dimaksud seperti memenuhi permintaan untuk kopi spesial, premium, ramah lingkungan serta konsumen yang semakin kritis dengan asal usul kopi dan praktik berkelanjutan membutuhkan strategi yang tepat.
“Kementerian Perdagangan menggulirkan fasilitas pendampingan untuk para eksportir demi menunjang kelancaran ekspor, misalnya sertifikasi dan penyusunan rencana ekspor. Selain itu, pemerintah terus mendorong digitalisasi dalam proses perizinan ekspor agar lebih efisien, transparan, dan mudah diakses semua pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini untuk menyederhanakan proses ekspor,“ tandas Wamendag Jerry.
Progam lainnya yaitu peningkatan kapasitas pelaku usaha kopi. Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan pelatihan dan program peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha kopi, terutama dalam meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran.
Berikutnya, penguatan brand kopi Indonesia. Bagi Wamendag Jerry, kopi Indonesia memiliki karakteristik yang unik dan berkualitas tinggi. Dengan demikian, Kementerian Perdagangan berupaya untuk memperkuat brand kopi Indonesia di pasar global melalui promosi yang lebih agresif di berbagai pameran internasional dan forum perdagangan.