Presiden Jokowi sendiri sudah membentuk lembaga baru Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Peraturan Presiden Nomor 83/2024 tertaggal 15 Agustus 2024. Tugas utamanya melaksanakan pemenuhan gizi nasional.
Sasaran pemenuhan gizi adalah peserta didik mulai dari PAUD sampai sekolah menengah. Kemudian anak di bawah usia 5 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui. BGN akan dipimpinan dewan pengarah, ketua dan wakil ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
Thomas menyatakan, dalam menyusun RAPBN 2025, pemerintah mewaspadai risiko geopolitik dan ekonomi global yang saat ini masih terjadi, seperti perang Ukraina-Rusia, gejolak di Timur Tengah, dan kondisi ekonomi dunia yang masih tidak stabil.
“Semuanya resiko yang perlu diawasi, kaitannya dengan resiliensi ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi kita selama ini cukup baik, tahun depan ditargetkan 5,2 persen yang mencerminkan resiliensi kita,” pungkas Thomas.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS