URBANCITY.CO.ID – Angka penderita gizi buruk (stunting) pada masyarakat di seluruh Indonesia terbilang masih cukup tinggi, mencapai 21,6 persen per 2023. Karena itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kementerian terkait bergerak cepat menurunkan angka tersebut.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyebut, di beberapa wilayah provinsi masih tergolong tinggi angka penderita stuntingnya.
Wilayah dimaksud, antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Tengah (Sulteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Provinsi Aceh.
“Karena itu, permasalah stunting tersebut harus ditangani,” tegas Kurniasih, dalam keteranganya dikutip Urbancity.coid, Kamis, 21 Maret 2024.
Ia juga menegaskan, program penanganan stunting di Indonesia harus jadi fokus bersama tahun 2024. Sepanjang tahun ini Indonesia punya target menurunkan pravelensi stunting sampai 14 persen.
Baca Juga: Pemda Disebut Akali Data Stunting, Sultan Minta Pemerintah Evaluasi Skema Pemberian Reward Ke Daerah
Kurniasih menjelaskan, pada tahun 2023 prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai pemerintah adalah 14 persen pada 2024.
Sehingga, pencapaian tersebut harus dilakukan lebih maksimal lagi. Apalagi, tahun 2024 ini merupakan tahun politik, sementara wilayah/provinsi yang terimbas stunting masih tinggi di Indonesia.
Terkait dengan hal itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menggelar rapat dengan bahasan utama implementasi program percepatan penurunan stunting, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024.