“Kami menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang menggabungkan ketiga sistem tersebut,” ungkap Ermy. Selain itu, teknologi Artificial Intelligence (AI) juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proyek, seperti deteksi kerusakan jalan.
Ermy menekankan bahwa tujuan akhir dari transformasi ini adalah menciptakan operational excellence yang berkelanjutan. “Kami akan selalu berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, dan biaya yang efisien,” tuturnya.
Saat ini, Waskita tengah mengerjakan 68 proyek dengan total nilai Rp44,7 triliun. Proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor, dengan 61 persen di antaranya berfokus pada konektivitas.
Waskita juga sedang mengerjakan 31 proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total nilai kontrak mencapai Rp17,1 triliun. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS