URBANCITY.CO.ID – Sejak awal 2004, kawasan sungai bermangrove di daerah ini mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata susur sungai.
Menurut pengelola, Ahmad Zayadi, potensi wisata ini berawal dari upaya penggalian potensi alam yang sudah dilakukan sejak 1994, termasuk di area pantai sekitar.
Keunikan utama sungai ini terletak pada keberadaan hutan mangrove alami dan bentuk sungainya yang bercabang, menciptakan lorong-lorong alami sepanjang sekitar 300 meter.
Lorong tersebut terbentuk dari rapatnya pohon-pohon mangrove di tepi sungai, memberikan sensasi perjalanan yang berbeda dibandingkan sungai lain di wilayah sekitarnya.

Selain menikmati pemandangan alam, wisatawan juga dapat melakukan berbagai aktivitas seperti memancing ikan mujair di spot-spot tertentu di sepanjang sungai.
Meski keberadaan kepiting juga cukup melimpah, aktivitas tangkap kepiting belum menjadi bagian paket wisata resmi.
Untuk menunjang kenyamanan, pihak pengelola menyediakan fasilitas sewa perahu nelayan bagi pengunjung yang ingin menyusuri sungai atau menuju laut lepas, pelampung dengan standar keamanan, serta perlindungan asuransi.
Penentuan jadwal perjalanan perahu mempertimbangkan kondisi cuaca demi keselamatan wisatawan.
Pengelola berharap, dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah, termasuk Dinas Pariwisata, dapat terus mendorong promosi dan pengembangan wisata susur sungai ini sebagai salah satu ikon ekowisata daerah. (Rahman)