URBANCITY.CO.ID – Gelaran internasional World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024 dipastikan memberikan dampak besar terhadap geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Bali.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya meyebut, tingkat okupansi hotel di kawasan Nusa Dua, Bali terbilang tinggi.
Karena itu, ia menegaskan, secara totalitas mendukung pelaksanaan WWF ke-10 dengan menyiapkan layanan amenitas terbaik bagi para delegasi.
“Pelaksanaan event-event MICE internasional memberikan dampak yang besar. Ini tentunya menjadi berkah bagi Bali,” ujar Rai, dikutip Urbancity.co.id, Selasa, 21 Mei 2024.
WWF ke-10 Indonesia dihadiri oleh kepala negara atau kepala pemerintahan lebih dari 30 negara undangan dan organisasi internasional. Forum yang mengusung tema “Water for Shared Prosperity” ini dihadiri lebih dari 50 ribu peserta.
Baca Juga: Kelistrikan Andal Tanpa Kedip, PLN Siap Sukseskan KTT WWF Bali
Rai mengatakan hotel-hotel di kawasan Nusa Dua tempat konferensi berlangsung tingkat okupansinya menyentuh angka 100 persen. Tidak hanya di kawasan Nusa Dua, tetapi juga berdampak pada hotel-hotel di luar kawasan.
Seperti Jimbaran, Kuta, Sanur, juga Ubud. “Hal ini juga akan berdampak lebih luas ke pelaku usaha lainnya, seperti usaha restoran,” ujar Rai.
Ketua PHRI BPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menambahkan, dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan WWF di Bali tidak saja memberi dampak langsung terhadap tingkat hunian hotel tapi juga promosi Bali sebagai destinasi pariwisata favorit dunia.