URBANCITY. CO. ID – Di Brooklyn, Rabu malam tanggal 5 November 2025, Zohran Mamdani, yang baru aja terpilih jadi Wali Kota New York City, berdiri di depan ribuan pendukungnya. Dia mulai pidato kemenangannya dengan pesan yang langsung ngejek Presiden AS, Donald Trump.
“Turn the volume up,” kata Mamdani lantang, yang artinya “Keraskan volumenya” dalam bahasa Indonesia.
Menurut laporan The Washington Post keesokan harinya, Kamis 6 November 2025, ucapan itu bukan asal-asalan. Mamdani kayaknya lagi nantang balik sindiran-sindiran pedas Trump selama kampanye.
“Jika ada yang bisa menunjukkan kepada bangsa yang dikhianati oleh Donald Trump bagaimana cara mengalahkannya, maka itu adalah kota yang melahirkannya,” ujar Mamdani.
Baca Juga : Putusan MKD DPR: Uya Kuya Aktif Lagi, Ahmad Sahroni Nonaktif 6 Bulan, Nasib Berbeda untuk Lima Anggota
Dia bilang, kemenangannya ini tandain “era baru” buat politik di New York, AS.
“Di masa kegelapan politik ini, New York akan menjadi cahaya,” katanya.
Mamdani juga janji bakal bikin kota itu aman buat semua warga, tanpa kecuali.
“Balai kota di bawah kepemimpinan saya akan berdiri teguh bersama warga Yahudi New York dalam memerangi wabah anti-semitisme di seluruh kota,” tuturnya.
Mamdani ini kan politikus sosialis demokrat berusia 34 tahun, dan dia bikin sejarah sebagai wali kota termuda New York dalam lebih dari satu abad. Dia juga Muslim pertama yang pimpin kota terbesar di AS.
Hasil resmi dari The Associated Press catat, Mamdani dapet 50,5 persen suara dari 85 persen yang masuk. Dia kalahin Andrew Cuomo yang maju independen dan Curtis Sliwa dari Partai Republik.
Tak lama setelah kemenangan diumumin, Trump nulis pesan samar di Truth Social-nya, Rabu 5 November 2025.
“Dan ini dimulai!” tulis Trump.
Laporan NY Post hari itu bilang, pesan itu bikin spekulasi kalau Trump lagi siap-siap serang balik di dunia politik.
Tapi Mamdani tanggapin santai aja.
“Saya tidak takut pada kritik. Setiap orang bebas menilai tindakan pemerintahan kami,” ucap Mamdani.
Aksi saling sindir ini udah lama, lho. Berdasarkan catatan CBS News tanggal 4 November 2025, sejak Juni 2025, Trump berulang kali nyerang Mamdani yang waktu itu masih anggota legislatif negara bagian New York.
Di Truth Social tanggal 25 Juni 2025, Trump nulis kritik keras.
“Akhirnya terjadi. Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100 persen, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota,” terang Trump.
Baca Juga : Transformasi Digital Berdampak Nyata, Qlola by BRI Raih Penghargaan dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2025
Trump juga serang pribadi yang banyak orang anggap nggak pantas.
“Dia terlihat buruk, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar,” tulisnya lagi.
Dekat hari pemilihan awal November, Trump masih nggak berhenti. Dia desak warga Yahudi New York jangan pilih Mamdani.
“Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku sebagai pembenci Yahudi, adalah orang bodoh!” tulis Trump, dikutip CBS News tanggal 5 November 2025.
Dengerin kritik keras Trump, Mamdani nggak diam. Di pidatonya di Brooklyn, dia sindir balik tanpa sebut nama Trump langsung.
“Mulai sekarang, semoga satu-satunya penyesalan kita adalah hari ini datangnya begitu lama,” katanya.
Mamdani juga sebut kelompok warga AS yang merasa tersingkir di era Trump sebagai presiden.
“Baik Anda seorang imigran, anggota komunitas trans, ibu tunggal yang berjuang menurunkan biaya hidup, atau siapa pun yang terdesak, perjuangan Anda adalah perjuangan kita juga,” tegasnya.
Pidato itu jadi puncak perjalanan politik Mamdani yang penuh tantangan, dari serangan Trump sampai tekanan dari organisasi kayak Anti-Defamation League (ADL).
Tapi buat Mamdani, kemenangannya bukan cuma soal politik. Ini pesan kalau suara perubahan masih bisa bergema di tengah hiruk-pikuk politik AS.
“Di masa yang penuh kebencian ini, mari kita buktikan bahwa New York tetap menjadi cahaya bagi dunia,” tutupnya.




