Ekspor produk pinang Indonesia periode Januari—Mei 2024 tercatat sebesar US$ 49,1 juta. Sedangkan pada 2023 tercatat sebesar US$ 127, 39 juta dengan negara tujuan ekspor terbesar pinang Indonesia, yaitu Iran (42,11%), India (14,82%), Tiongkok (10,81%), Bangladesh (9,41%), dan Malaysia (5,86%).
BACA JUGA: Kemendag Dukung UKM Ekspor, CV Palem Craft Bantul Ekspor Produk Dekorasi Rumah ke Spanyol
Permintaan dunia untuk pinang sangat menjanjikan. Permintaan impor dunia tahun 2023 mencapai nilai sebesar US$ 358,7 juta. Tren impor pinang lima tahunan dunia (2019—2023) juga tumbuh positif sebesar 39%.
Negara-negara pengimpor pinang terbesar di dunia, antara lain, India (US$ 147,3 juta), Iran (US$ 55,69 juta), Bangladesh (US$ 35,30 juta), Uni Emirat Arab (US$ 34,42 juta), dan Vietnam (US$ 26,5 juta).
Pinang tidak hanya untuk konsumsi langsung, tetapi juga untuk industri bernilai tambah seperti biomedis untuk antidepresan, antioksidan, dan lain-lain.
BACA JUGA: Desember 2023, Nilai Ekspor Perhiasan Tembus USD 547,5 Juta
Kemendag, melalui berbagai strategi dan kebijakan, berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan ekspor nasional. Upaya peningkatan ekspor ini, antara lain, dengan membuka akses pasar luar negeri melalui perjanjian-perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai “jalan tol” ekspor produk Indonesia.
“Pemerintah, khususnya Kemendag, bekerja keras untuk mendorong pembukaan akses pasar khususnya pinang ke negara mitra melalui dialog dengan pemimpin negara mitra, misi dagang, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), pameran, maupun pemanfaatan perjanjian dagang,” pungkas Zulkifli Hasan.