URBANCITY.CO.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, nilai ekspor barang perhiasan dan barang berharga tembus USD 547,5 juta pada Desember 2023, atau meningkat 67,7 persen (y-o-y) dibandingkan capaian pada Desember 2022 sebesar USD 326 juta.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, peningkatan tersebut menunjukkan bahwa sektor industri perhiasan Indonesia memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang di pasar internasional.
“Industri perhiasan di dalam negeri masih memiliki potensi yang besar untuk bersaing di kancah global,” ungkapnya, dikutip Urbancity.co.id dari laman Kemenperin, Senin, 11 Maret 2024.
Menurut Reni, kekuatan sektor ini didukung oleh kreativitas dan inovasi dari para perajin yang mampu menghasilkan beragam produk perhiasan sesuai tren dan selera pasar yang sedang berkembang.
Selama ini kinerja ekspor industri perhiasan cukup signfikan sehingga menjadi salah satu kontributor yang penting terhadap penerimaan devisa negara.
Baca Juga: Pacu IKM Raih Sertifikat Halal, Kemenperin Dukung Batik Haji Nasional
“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus mendorong pengembangan industri perhiasan di dalam negeri agar semakin berdaya saing global,” katanya.
Reni mengemukakan, peluang bisnis industri perhiasan masih prospektif seiring dengan meningkatnya tren penggunaan perhiasan pada aktivitas masyarakat dalam kesehariannya.
“Selain itu, desain perhiasan yang dihasilkan para perajin lokal juga semakin beragam, yakni cenderung lebih minimalis, namun tetap fungsional sesuai dengan permintaan pasar,” ungkapnya.