Perusahaan ini juga mengelola 37 pelabuhan dan mengoperasikan 220 kapal, melayani lebih dari 50 juta penumpang serta 13,6 juta kendaraan setiap tahunnya. Sekitar 67% lalu lintas terkonsentrasi di lintasan Merak-Bakauheni, menjadikannya salah satu jalur penyeberangan tersibuk di dunia.
Peningkatan volume kendaraan akibat konektivitas Tol Trans-Sumatera membuat ASDP menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pelabuhan dan dermaga untuk menghindari potensi kemacetan dalam 5-7 tahun ke depan.
Baca Juga: Gandeng Korlantas ASDP Siapkan Operasional Pelabuhan Jelang Libur Idulfitri 2025
Sebagai upaya peningkatan layanan, ASDP terus mengoptimalkan digitalisasi dan memperbaiki infrastruktur, termasuk rehabilitasi toilet kapal dengan standar lebih baik demi kenyamanan pengguna.
Selain fokus pada penguatan di dalam negeri, ASDP juga mempersiapkan ekspansi rute internasional Batam-Johor Bahru sebagai strategi untuk memperkuat daya saing transportasi maritim nasional.
Untuk mendukung langkah ini, ASDP telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, serta BP Batam guna mempercepat perizinan lintasan tersebut.
ASDP juga menjajaki kerja sama dengan Abu Dhabi Port untuk memperkuat pengelolaan pelabuhan serta investasi infrastruktur penyeberangan internasional.
Baca Juga: Sinergi ASDP dan DABN Perkuat Konektivitas Maritim Untuk Distribusi Logistik Lebih Efisien
Sebagai langkah konkret, ASDP akan mempercepat realisasi program quick wins yang mencakup penguatan layanan berbasis digital, peningkatan kapasitas lintasan utama, serta percepatan pengembangan Bakauheni Harbour City.