Baca Juga: Ekspansi Layanan Keuangan, Bank Mandiri Bangun Menara di Kendari
Bank Mandiri juga menerapkan sistem reverse osmosis untuk mengelola limbah cair. “Per Desember 2024, sebanyak 32 ribu m3 limbah cair telah dikelola melalui sistem ini,” jelas Ashidiq.
Sistem pengelolaan limbah ini memastikan bahwa limbah cair yang dihasilkan gedung memenuhi standar lingkungan sebelum dibuang ke badan air. Setiap bulan, kualitas limbah cair diperiksa dengan bantuan laboratorium terakreditasi.
Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki lubang biopori dan sumur resapan untuk menampung air di beberapa lokasi operasionalnya. Salah satu yang terbesar adalah danau buatan seluas 1,8 hektar di kawasan Mandiri University, Wijayakusuma. Danau ini dapat menampung air untuk kebutuhan perusahaan di masa depan, yang diperkirakan mencapai 663.164 m3 pada tahun 2024.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga berkontribusi dalam menyediakan akses air bersih bagi masyarakat. Dalam rangka merayakan Hari Air Sedunia, mereka meluncurkan program Mandiri Sahabat Desa Kolaborasi Manunggal Air bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Baca Juga: Ramadan dan Idul Fitri 1446 H, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 31,6 Triliun
Melalui program ini, bantuan telah disalurkan kepada masyarakat di empat kabupaten: Banyumas, Temanggung, Pandeglang, dan Nabire pada bulan Desember tahun lalu. Sebanyak 3.719 keluarga di 17 desa kini mendapatkan akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Bank Mandiri percaya bahwa mendukung akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok adalah langkah penting untuk mewujudkan salah satu pilar keberlanjutan mereka, yaitu sustainability beyond banking.