URBANCITY.CO.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meluncurkan Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) dengan cakupan yang diperluas untuk komoditas nikel dan timah di Jakarta, Senin (22/7/2024).
Menkeu meluncurkan aplikasi itu bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, dan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Simbara adalah platform digital yang dikembangkan untuk mengelola dan memantau pemasaran dan distribusi sumber daya minerba di Indonesia secara terintegrasi antar kementerian/lembaga (K/L).
Saat dirilis 2021, Simbara hanya untuk komoditas batu bara. Tahun ini ditambah nikel dan timah sebagai upaya meningkatkan tata kelola sumber daya mineral dan batu bara (minerba) sebagai komoditas strategis, menjadi lebih transparan, efisien, akuntabel, dan berkelanjutan.
Mengutip keterangan tertulis Kementerian Keuangan, Senin (22/7/2024), implementasi Simbara untuk nikel dan timah efektif bersamaan dengan launching.
Awalnya integrasi difokuskan pada proses bisnis penjualan ekspor batu bara, melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan.
Tahun 2022 dilakukan penambahan integrasi proses bisnis perizinan berlayar di Kementerian Perhubungan pada 38 pelabuhan, dan perluasan untuk penjualan batu bara dalam negeri.
Tahap ketiga tahun 2023, dilakukan penambahan integrasi penuh Simbara pada seluruh pelabuhan dengan total 57 pelabuhan minerba.