URBANCITY.CO.ID – Sebagai bank mitra dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong implementasi sustainable finance, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI proaktif meningkatkan sustainable portofolio guna memperkuat stimulasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Institutional Banking BNI Muhammad Iqbal saat mewakili Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam sharing session CEO Networking 2023 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/11/2023).
Turut hadir Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Direktur Utama BEI Iman Rachman, serta Para Direktur Utama dari Listed Company di BEI.
Iqbal memaparkan, sustainable finance BNI disalurkan untuk Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) hingga September 2023 tercatat mencapai Rp178,9 triliun atau 27% dari total portofolio kredit BNI.
Baca Juga: Solusi Digital BNI Dorong Pertumbuhan CASA
Sustainable finance ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen UMKM sebesar Rp118,3 triliun, pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati sebesar Rp21,5 triliun, energi baru dan terbarukan sebesar Rp10,1 triliun, pembiayaan untuk pencegahan polusi sebesar Rp3,7 triliun, serta Sustainable Portfolio lainnya sebesar Rp25,3 triliun.
Di samping itu, BNI semakin proaktif memperkenalkan pembiayaan yang berkelanjutan (sustainability linked loan). Hingga September 2023, perseroan telah menyalurkan SSL sebesar Rp4,7 Triliun kepada para pelaku industri utama di berbagai sektor, seperti agroindustri, semen dan manufaktur baja.