URBANCITY.CO.ID – Amonium Nitrat untuk bahan peledak memiliki peran penting bagi industri pertambangan. Hingga kini kebutuhan dalam negeri akan bahan kimia tersebut terbilang cukup besar, mencapai 580.000 ton per tahun.
Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman mengungakpan, selama ini Indonesia masih tergantung pada pasokan impor guna menutup kebutuhan amonium nitrat. “Pemenuhannya 79% dari produsen lokal dan 21% dari impor,” terangnya, dikutip Urbancity.co.id, Kamis, 7 Maret 2024.
Karena itu, lanjut Wildan, Pabrik Amonium Nitrat milik PT Dahana – PT Pupuk Kaltim di Bontang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 29 Februari 2024.
Amonium nitrat merupakan bahan baku utama yang dibutuhkan dalam produksi bahan peledak, terutama untuk penggunaan di sektor pertambangan.
Baca Juga: BUMN Klaim Berhasil Kurangi 21% Impor Amonium Nitrat, Genjot Hilirisasi
Bahan peledak yang diproduksi oleh Dahana menggunakan amonium nitrat sebagai bahan bakunya. “Seperti bahan peledak cartridge emulsion dan bulk emulsion yang banyak digunakan di sektor pertambangan,” imbuhnya.
Produk peledak dan jasa peledakan Dahana digunakan setiap hari oleh berbagai industri di Indonesia. Mulai dari sektor pertambangan umum, baik logam, mineral maupun batubara; sektor kuari seperti industri semen dan penggalian batu andesit.
Serta proyek konstruksi seperti dam, terowongan, irigasi, penghancuran gedung-gedung tua, pendalaman pelabuhan; sektor minyak dan gas untuk operasi seismik; dan juga operasi militer.
Memiliki kapasitas produksi 75.000 MT/Tahun, hadirnya Pabrik Amonium Nitrat ini membawa angin segar untuk Dahana dan industri peledakan di tanah air.