URBANCITY.CO.ID – Indonesia menjadi tamu undangan dalam konferensi lingkungan dunia The COP28 Climate Summit di Dubai. Dalam gelaran ini, pemerintah melakukan showcasing keberhasilan penurunan emisi karbon sebesar 42% dibandingkan dengan perencanaan business as usual (BAU) selama periode 2020-2022.
Keberhasilan ini tentu juga diiringi dengan langkah dari sektor keuangan yang terus konsisten mendukung terciptanya ekosistem ekonomi hijau di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank milik negara menjadi salah satu pionir perbankan nasional yang berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekonomi hijau.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan perseroan memandang pengembangan ekonomi hijau di Tanah Air sangat prospektif ke depannya.
Baca Juga: Sukses Hadapi Krisis, BNI Sabet 5 Penghargaan
Tidak hanya membuat ekonomi lebih berkelanjutan, tetapi juga positif dalam mendukung pengembangan ekonomi bisnis Indonesia.
“Sebagai perbankan, kami memandang transformasi ekonomi bisnis ke ranah yang lebih hijau akan membuat kebutuhan pembiayaan berkualitas lebih baik ke depannya. Akan banyak produk di sektor hulu hingga sektor hilir yang lebih sustainable yang juga akan ikut mendorong kinerja layanan bisnis perbankan,” kata Okki.
Adapun sampai saat ini kebutuhan pembiayaan hijau di Indonesia mencapai Rp4.002 triliun yang tersebar di beberapa sektor yaitu FOLU, pertanian, IPPU, energi & transportasi serta waste. Angka tersebut tergolong besar dan perbankan di Indonesia dapat mengoptimalkan kebutuhan ini.