Dengan berbagai strategi penguatan fundamental kinerja, perseroan mendorong Return on Equity (ROE) dapat naik ke tingkat yang lebih positif ke depannya.
Hingga September 2023, ROE BNI telah mencapai 15,5%, meningkat 30 bps YoY. Dalam upaya mencapai tingkat profitabilitas yang lebih optimal, kami menetapkan target ROE sebesar 18% pada tahun 2025.
Baca Juga: BNI Usung Program Jejak Kopi Katulistiwa, Dukung Ekosistem Bisnis dari Hulu ke Hilir
Mucharom memaparkan BNI memiliki empat langkah strategis yang menjadi prioritas dalam menjaga kinerja tetap solid serta memberikan pendapatan yang optimal bagi para pemegang saham.
Pertama, BNI mengoptimalkan keunggulan kompetitif berupa jaringan kantor luar negeri yang terluas dibandingkan dengan bank demestik lainnya. Hal ini sejalan dengan mandat yang diberikan Pemerintah agar BNI menjadi bank Indonesia dengan kapasitas global.
Kantor Luar Negeri (KLN) berperan dalam pemberian fasilitas kepada group usaha nasabah yang beroperasi di luar negeri, serta supplier dan buyer dari debitur BNI Kantor Pusat.
Kemudian perseroan juga semakin aktif berpartisipasi dalam kredit sindikasi top tier, pembiayaan skema khusus supply chain financing serta melayani kebutuhan nasabah-nasabah individual yang utamanya adalah Diaspora.
“Selain jaringan global yang kuat, bisnis BNI di dalam negeri secara konsisten terus tumbuh. Kami tetap senantiasa meningkatkan efisiensi proses bisnis.
Baca Juga: Perusahaan Anak BNI Tumbuh Positif Seiring dengan Program Transformasi
Perseroan juga melakukan berbagai terobosan seperti konsolidasi mesin ATM dengan bank BUMN, serta memperkuat model bisnis branchless atau keagenan melalui Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia,” sebutnya.