Gubernur BI: Kendati Naik, Kredit Bermasalah Perbankan Masih Aman

Gubernur BI Perry Warjiyo (tiga dari kiri) bersama jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia usai RDG bulanan 19-20 Juni 2024. (Dok. Bank Indonesia)

URBANCITY.CO.ID – Menurut catatan Bank Indonesia (BI), rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) perbankan Indonesia meningkat. Kalau per Desember 2023, rasio NPL gross tercatat 2,19% dan NPL net 0,71%, pada April 2024 naik menjadi 2,33% dan 0,81%.

Kendati demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, rasio NPL itu terbilang rendah karena masih jauh dari batas rasio NPL maksimal 5%.

“Ketahanan perbankan Indonesia tetap kuat, didukung kemampuan membayar (utang) korporasi dan rumah tangga yang juga masih baik,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan BI Juni 2024, Kamis (20/6/2024).

Menurut Perry, ketahanan perbankan Indonesia terlihat dari hasil uji stres yang dilakukan BI. Likuiditas memadai, risiko kredit rendah, dan permodalan kuat. Ruang likuiditas bank juga relatif besar. Tercermin dari alat likuid terhadap dana pihak ketiga (DPK) yang masih tinggi, 25,78% per April 2024.

Begitu pula rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan, tercatat 25,97% atau tetap tinggi per April 2024. Penyaluran kredit bank juga demikian, masih tinggi. Tumbuh 12,15% secara tahunan (yoy) pada Mei 2024.

Dihttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg pertumbuhan kredit di sebagian besar sektor ekonomi, terutama perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha, karena kinerja korporasi dan rumah tangga yang masih baik.

“Penjualan dan belanja modal dalam tren yang positif, sehingga menhttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi. Konsumsi rumah tangga menengah atas dan atas terbilang kuat, seiring ekspektasi penghasilan yang meningkat,” ujar Perry.

Related Posts

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?