URBANCITY.CO.ID – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga rumah primer (rumah baru) melanjutkan peningkatan.
Hal itu tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2024 yang tumbuh 1,89% secara tahunan (yoy) terhadap triwulan I 2023, dibanding triwulan IV-2023 yang 1,74% terhadap triwulan IV-2022.
Menurut survei yang dilansir Bank Indonesia (BI) di laman resminya melalui Asisten Gubernur/Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono hari ini (16/5/2024), peningkatan IHPR itu terutama didorong oleh kenaikan nilai jual rumah kecil sebesar 2,41% dibanding triwulan IV 2023 yang tercatat 2,15%.
Indeks harga rumah menengah dan besar pada periode yang sama juga meningkat, tapi lebih rendah dari kenaikan nilai jual pada triwulan sebelumnya. Masing-masing naik 1,60% dan 1,53% dibanding 1,87% dan 1,58% pada triwulan sebelumnya.
Secara spasial dari 18 kota yang diamati, sembilan kota mengalami peningkatan IHPR, delapan lainnya mengalami perlambatan, dan satu kota mengalami penurunan.
Peningkatan tertinggi (yoy) pada triwulan I 2024 terutama terjadi di Kota Samarinda (2,45%), Pontianak (4,68%), dan Denpasar (1,48%). Sementara perlambatan terutama terjadi di Kota Bandar Lampung (0,10%), Surabaya (0,34%), dan Balikpapan (0,48%). Sedangkan di Kota Pekanbaru IHPR-nya mencatat kontraksi 0,13%.
Baca juga: Pasca Pilpres Harga Rumah Diprediksi Naik
Secara triwulanan (qtq) nilai jual rumah melanjutkan tren peningkatan sebesar 0,57%, dibanding triwulan sebelumnya yang hanya 0,25%. Kenaikan harga itu didorong oleh menguatnya nilai jual seluruh tipe rumah, terutama rumah kecil.