Berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), operasi TMC dilakukan Rabu siang dengan bantuan personel TNI. Operasi TMC merupakan cara modifikasi cuaca dengan menabut zat NaCI di langit menggunakan pesawat, dan dianggap paling efektif untuk mengendalikan potensi awan hujan.
Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat Pemicu Banjir Bandang Sumbar Masih Berlanjut
Menurut Dwikorita, operasi TMC berusaha menghalau awan-awan hujan yang saat ini posisinya terpantau di sebelah timur Bukit Barisan. Jadi TMC diharapkan dapat mencegah pergerakan awan hujan memasuki kawasan lereng Gunung Marapi yang berpotensi membahayakan kawasan bencana.
“Kami terus memonitor awan-awan hujan dan memberikan peringatan dini di wilayah yang rawan dan ini sudah kami cek di lapangan kami keluarkan peringatan dini. Ada beberapa daerah rawan yang sebelumnya tidak ditutup, sekarang ditutup karena masuk daerah rawan sehingga saat turun lahar semoga tidak terdampak,” ujarnya.
Dwikorita berharap, operasi TMC akan membantu memudahkan proses pencarian korban, evakuasi, dan normalisasi lingkungan seperti penguatan lereng sungai dan perbaikan jalan-jalan yang putus akibat diterjang banjir lahar hujan dan banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024) malam. Banjir lahar hujan dan banjir bandang disertai tanah longsor terjadi di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang itu menelan korban lebih dari 50 korban jiwa dan puluhan lainnya belum ditemukan, selain kerusakan infrastruktur, fasilitas publik, dan ratusan rumah penduduk.