URBANCITY.CO.ID – Indonesia dan negara-negara anggota Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) menyambut positif terbentuknya RCEP Support Unit (RSU) serta terlaksananya empat pertemuan komite dan satu pertemuan subkomite di bawah Komite Bersama RCEP (RCEP Joint Committee/RJC).
Hal tersebut dicapai dalam pertemuan ketiga para menteri negara-negara anggota RCEP pada Minggu, 22 September di Vientiane, Laos. RCEP Support Unit.
Indonesia menjadi negara koordinator kerja sama sekaligus Ketua Runding RCEP dalam pertemuan itu. Pertemuan tersebut dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono bersama Wakil Menteri Perdagangan Republik Rakyat China Li Fei.
“RSU sebagai unit pendukung perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia ditargetkan mulai beroperasi secepatnya pada 2024. Unit ini akan menjalankan peran penting dalam memastikan implementasi Persetujuan RCEP berjalan efisien dan efektif agar berkontribusi pada integrasi ekonomi di kawasan secara keseluruhan,” jelas Djatmiko.
Kemudian, Djatmiko memperkenalkan Taufiq Arfi Wargadalam, yang merupakan wakil dari Kementerian Perdagangan, sebagai Direktur Eksekutif RSU terpilih. Taufiq terpilih dari hasil rangkaian proses seleksi Direktur Eksekutif RSU yang terbuka dan sangat kompetitif.
Pertemuan ke-3 para Menteri RCEP kali ini, Direktur Perundingan ASEAN Kemendag RI, Dina Kurniasari, selaku Ketua RJC, melaporkan kepada para menteri mengenai perkembangan dan pencapaian implementasi RCEP.