Sementara itu, dalam forum bisnis, digelar diskusi dengan menghadirkan beberapa pembicara dari pelaku usaha Indonesia, antara lain perwakilan dari PT Sharp Electronics Indonesia, PT. Rainbow Tubulars Manufacture, dan Indonesia Pomalaa Industry Park.
Berikutnya, perwakilan dari Departemen Penarikan Investasi Asing, Kamar Dagang dan Industri Republik Uzbekistan, Khasanov Sobir, serta perwakilan pelaku usaha Uzbekistan dari berbagai sektor baik industri maupun perdagangan.
“Selain diskusi tentang potensi kerja sama dan pengembangan usaha, para pengusaha Indonesia dan Uzbekistan diberikan kesempatan untuk melakukan business networking,” ungkap Priyadi.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Industri, Kemenperin Minta HGBT Industri Dilanjutkan
Sesi ini untuk memfasilitasi pertemuan secara one-on-one antara kedua belah pihak. Partisipan diberikan waktu untuk berkunjung ke meja co-exhibitor Indonesia guna menjajaki potensi kemitraan, kolaborasi, dan peluang investasi.
Pada gelaran POWER Uzbekistan 2024, Kemenperin dan KBRI Tashkent bekerja sama membangun Paviliun Indonesia untuk menampilkan kemampuan tujuh pelaku usaha Indonesia dari berbagai sektor.
Sektor dimaksud antara lain industri elektronika dan telematika, industri pipa minyak bumi dan gas, industri alat ukur, serta kawasan industri.
Adapun ketujuh peserta Indonesia yang tampil di gelaran bergengsi tersebut, yaitu PT Sharp Electronics Indonesia dan PT Communication Cable Systems Indonesia.
Kemudian PT Sinar Baja Elektrik, Bandung Techno Park, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT 3S International, dan PT Indonesia Pomalaa Industry Park.