Selain itu, pihaknya juga telah disusun Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Industri Modifikasi. Ini merupakan wujud nyata dukungan Kemenperin terhadap pengembangan industri modifikasi di tanah air.
“Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kompetensi SDM industri modifikasi yang kompeten, baik aspek pengetahuan, keterampilan dan keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan tugasnya,” ujar Taufiek Bawazier.
Baca Juga: Perluas Pasar, 10 IKM Kerajinan Lokal Mejeng di Ambiente Jerman
Di sisi lain, Kemenperin berharap agar NMAA sebagai asosiasi industri modifikasi dapat menjadi sebuah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk jasa industri modifikasi kendaraan bermotor.
Bahkan, menjadi wadah bagi pelaku usaha bengkel konversi kendaraan listrik untuk mendukung program Indonesia Bersih melalui penggunaan kendaraan listrik.
“Kami juga memberikan tantangan kepada para modifikator untuk mendukung terciptanya kendaraan yang rendah emisi atau berbasis electric vehicle. Hal ini menjadi wujud nyata dalam mengakselerasi penurunan emisi gas rumah kaca,” ungkapnya.
Sasaran tersebut, imbuh Taufiek, perlu dikampanyekan para modifikator lokal di ajang tingkat internasional, misalnya melalui gelaran OAM 2024.
Pameran bergengsi ini senantiasa menjadi platform menampilkan karya para pegiat modifikasi dan aftermarket Indonesia sejak tahun 2018.
Baca Juga: Stechoq Robotika Gandeng Perusahaan Belanda Produksi Ventilator Canggih
Founder NMAA Andre Mulyadi mengemukakan, upaya membawa produk aftermarket lokal di OAM 2024 merupakan gagasan NMAA yang ingin terus memperkuat kolaborasi dengan mitra strategis industri modifikasi Jepang.






