Perkembangan itu mendorong prospek penurunan bunga acuan bank sentral AS The Fed atau Fed Funds Rate (FFR) lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan semula. FFR adalah acuan suku bunga global.
Perry memprediksi, FFR akan turun 3 kali tahun ini, dimulai September ini, dan 4 kali tahun 2025. Penurunan FFR akan makin mengakselerasi penguatan rupiah yang sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
Saat ini FFR tercatat di level 5,25-5,50 persen yang berlaku sejak September 2023. The Fed diprediksi akan menurunkan FFR antara 25-50 basis poin pada Kamis (19/9/2024) dini hari waktu Indonesia.
Alasan utama BI menaikkan BI Rate selama ini, adalah menahan penurunan nilai tukar rupiah, sehingga pertumbuhan ekonomi tetap terkendali.
Terakhir RDG BI September 2024 memutuskan memangkas BI Rate, karena perkiraan terhadap inflasi yang tetap rendah dan terjaga di kisaran sasaran 2,5±1%.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS