Selain IPO pada tahun 2025, sambung dia, tahapan ini juga dilakukan untuk mencapai target sebagai Trusted Technology Company with Rp 10 trillion Revenue pada tahun 2028.
Baca Juga: Telkom Tantang Mahasiswa Bikin Proyek ESG, Ini Dia Jawaranya
Upaya terstruktur untuk mencapai target agresif tersebut tak lepas dari semua proses yang terus berjalan. Mulai dari pembenahan bisnis, restrukturisasi keuangan, hingga transformasi sumber daya manusia.
Kemudian, perusahaan pun secara intensif menggenjot kinerja pengerjaan proyek, demi meningkat performansi kinerja. Ini dilakukan paralel dengan tahapan restrukturisasi keuangan yang telah rampung setelah diketoknya Perjanjian Homologasi atau Perdamaian atas Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT INTI (Persero).
Rentetan aksi tersebut, pada akhirnya merepresentasikan bahwa proses yang dijalani Perseroan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Bahkan, serangkaian rencana strategis seperti INTI IOT Park yang diproyeksikan menjadi pusat manufaktur perangkat berbasis internet of things.
Lalu, Education Center yang menjadi wadah strategic partnership dengan Lancaster University dan Deakin University, telah memiliki investor untuk menggarap hal tersebut.
“Hal ini bisa menjadi indikator bahwa proses yang dieksekusi oleh Perseroan telah berada pada jalur yang benar menuju sesuai target Roadmap Transformasi 2024-2028, termasuk di antaranya untuk mendukung terealisasinya melantai di Bursa pada tahun 2025,” pungkas Ahmad Taufik.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS