Baca Juga: Dukung UMKM, OJK Rilis Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Lembaga Penjaminan
“Penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru IKM merupakan program prioritas Ditjen IKMA. Dengan bersinergi bersama Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham, kami berharap dapat menumbuhkan pelaku IKM dari warga binaan lapas,” ujar Reni.
Pelatihan produksi batik dipilih karena sektor industri batik memiliki potensi untuk dikembangkan baik berupa produk kain, maupun produk turunannya seperti pakaian jadi, aksesoris hingga home decoration yang menjadi tren di kalangan anak muda.
“Produk batik memiliki potensi pasar ekspor yang harus dimaksimalkan. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja ekspor batik dan produk batik pada periode Januari – Juli 2024 yang mencapai angka USD9,09 juta,” terangnya.
Kemenperin juga berkolaborasi dengan Yayasan Batik Indonesia sehingga materi dan metode bimbingan teknis yang diberikan dapat mendorong kreativitas peserta untuk menghasilkan produk yang memiliki daya jual dan daya saing.
Baca Juga: OJK: Tak Ada Kewajiban Bank Alokasikan 30 Persen Kredit untuk UMKM
“Kami juga berharap kegiatan yang dilaksanakan dapat menumbuhkan bibit pelaku usaha batik,” imbuh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani menambahkan, para peserta akan memperoleh informasi dan pelatihan keterampilan membatik dengan teknik batik tulis dan batik cap.
Diharapkan, para peserta selain mampu untuk menjalankan usaha, juga dapat terserap tenaga dan keahliannya oleh para pelaku usaha batik yang telah ada.