URBANCITY.CO.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk memperkuat daya saing kakao Indonesia di pasar domestik dan global.
Dukungan ini diwujudkan melalui kolaborasi dalam pengembangan kakao premium, yang melibatkan konsorsium Rainforest Alliance, Rikolto, Kalimajari, Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana, dan Valrhona, bersama tujuh mitra koperasi.
Inisiatif ini dikenal sebagai Program Transforming the Cocoa Sector in Indonesia through Value Addition for Smallholders (TRACTIONS). Untuk menyebarluaskan program ini, Kemenperin dan TRACTIONS menggelar lokakarya nasional pada Rabu, 15 Januari 2025.
“Kami mengapresiasi inisiatif Program TRACTIONS yang telah membantu memperkuat rantai nilai kakao sehingga berdaya saing di pasar global,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dikutip Urbancity.co.id, Sabtu, 18 Januari 2025.
Baca Juga: Indeks Kepercayaan Industri Turun, Kemenperin: Masih Karena Banjir Produk Impor
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas biji kakao dan menjembatani koperasi produsen kakao dengan pelaku industri pengolahan cokelat.
Lokakarya ini juga membuka peluang diskusi dan kolaborasi untuk meningkatkan produksi biji kakao dan kerjasama investasi dalam penyediaan bahan baku kakao premium.
Lokakarya ini menjadi momentum penting untuk membangun strategi posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kakao di dunia.
“Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting untuk memastikan bahwa kakao Indonesia tidak hanya unggul dalam kuantitas, tetapi juga kualitas yang diakui dunia,” ujar Putu.