Baca Juga: BNI Proaktif Wujudkan Digitalisasi Ekosistem Pariwisata
Terkait hal tersebut, Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan mengatakan, pencapaian laba bersih BBNI pada 2023 sejalan dengan estimasi Ciptadana serta konsensus para analis.
“Lonjakan dana pihak ketiga berkontribusi terhadap perbaikan likuiditas, dengan Loan to Deposits Ratio (LDR) mencapai 86% pada akhir kuartal IV-2023, dibandingkan dengan level 90% pada kuartal sebelumnya. Hal ini juga meningkatkan rasio CASA secara signifikan menjadi 71,2%,” ucapnya.
Erni menambahkan, meski BNI mencatatkan pertumbuhan kredit yang lebih lambat dibandingkan dengan peer group pada kuartal IV-2023, namun BBNI tetap optimistis dapat menyalurkan kredit sebesar 9-11% pada tahun ini.
Hal ini didasari oleh beberapa faktor, seperti kuatnya jalur pembiayaan korporasi, kebangkitan pinjaman komersial dan UKM, dan peluncuran bisnis kredit kepemilikan mobil di antara segmen konsumer.
“Kami mempertahankan rekomendasi Beli untuk saham BBNI dengan target harga yang lebih tinggi, yaitu Rp6.300 dari sebelumnya Rp5.825. Target harga kami menyiratkan PBV 1,4x pada tahun 2024. Saat ini, BBNI diperdagangkan pada PBV 1,2x pada tahun 2024,” pungkasnya.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS