Asing tercatat melakukan aksi jual (net sell) Rp16,81 triliun (mtd) di pasar saham, kendati secara ytd masih mencatat net buy (aksi beli) Rp21,56 triliun.
Secara mtd, OJK mencatat pelemahan bursa saham terjadi hampir di seluruh sektor, dengan pelemahan terbesar di sektor basic materials serta property & real estate. Rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,78 triliun ytd.
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI naik 0,15 persen mtd dan 4,95 persen ytd ke level 393,14, dengan yield SBN rata-rata naik 8,41 bps mtd dan 26,34 ytd, dan non-resident (asing) mencatat net sell Rp13,07 triliun mtd kendati secara ytd masih net buy Rp30,44 triliun.
Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatat net buy Rp0,22 triliun mtd dan net sell Rp2,45 triliun ytd.
Baca juga: Langgar Aturan Pasar Modal, OJK Denda Bank Artha Graha
Pada industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat Rp844,04 triliun, turun 0,95 persen mtd atau naik 2,34 persen ytd, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana Rp494,45 triliun, turun 1,17 persen mtd dan 1,40 persen ytd.
Tercatat net subscription Rp3,0 triliun mtd dan net redemption Rp6,87 triliun ytd.
Kendati bursa saham merosot, OJK mencatat, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Nilai penawaran umum tercatat Rp219,45 triliun.
Di antaranya merupakan fund raising dari 34 emiten baru melalui penawaran umum senilai Rp51,20 triliun melalui IPO saham, penerbitan EBUS dan penawaran umum oleh pemegang saham.