Kolaborasi BNI-UMP Kembangkan Kampung Inggris di Kota Lama Banyumas

URBANCITY.CO.ID – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bersinergi untuk mengembangkan Kampung Inggris di kawasan Kota Lama Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Pemimpin Cabang Bank Negara Indonesia (BNI) Purwokerto Achmad Heru Kusumawan berharap, Kampung Inggris menjadi pusat pembelajaran bahasa sekaligus destinasi wisata berdaya saing ekonomi.

Dia menilai Kampung Inggris memiliki potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, tidak hanya dari sisi pendidikan juga sektor pendukung lainnya.

“Ini menjadi hal yang menarik sekali. Kami melihat ada potensi yang bisa tumbuh berkembang, khususnya di sisi perbankan, untuk melengkapi dan mendukung kegiatan ini,” katanya, usai Soft Launching Kampung Inggris, di Taman Sari Pendopo Adipati Mrapat, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Sabtu (9/8/2025).

Baca juga: Dukung Sekolah Rakyat, BNI Hadirkan Ekosistem Digital dan Bank Sampah

Ia mencontohkan keberhasilan BNI dalam mendampingi pengembangan wisata Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang awalnya dibina oleh bank tersebut hingga berkembang pesat menjadi destinasi unggulan.

Menurut dia, pengembangan Kampung Inggris Banyumas juga berpotensi berkolaborasi dengan sektor ekonomi kreatif, kuliner, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Harapannya, kami dapat memberikan kontribusi untuk penumbuhkembangan potensi yang ada di Kampung Inggris ini,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMP Prof Jebul Suroso mengatakan pengembangan Kampung Inggris di Banyumas akan menjadi salah satu prioritas program perguruan tinggi tersebut dalam mendukung sektor pariwisata dan perekonomian daerah.

Baca juga: BNI Rayakan Ulang Tahun ke-79 dengan Aksi Nyata Hijaukan Pantai Tiris

“Kami melihat potensi wilayah Banyumas ini luar biasa, baik dari sisi wisata religi, budaya, maupun agro. Maka, Kampung Inggris menjadi langkah awal yang akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat,” kata Jebul Suroso.

Selain Kecamatan Banyumas yang memiliki potensi wisata sejarah, dia mengatakan program Kampung Inggris juga akan menyasar dua daya tarik wisata lainnya, yakni kawasan Menara Pandang “Teratai” Purwokerto dan destinasi unggulan Baturraden.

Melalui pemetaan yang telah dilakukan, kata dia lagi, pengunjung yang datang ke tiga titik wisata tersebut akan diarahkan menikmati rangkaian destinasi lain, sekaligus mendapatkan pengalaman belajar bahasa Inggris.

“Di Kampung Inggris nanti ada pembelajaran bahasa yang fleksibel, lebih ke percakapan sehari-hari, sekaligus membangun iklim wisata yang berwawasan bahasa. Jadi orang belajar sambil berwisata,” ujarnya.

Baca juga: BNI wondrX 2025 Hadirkan Inovasi Layanan Finansial dalam Satu Expo Terintegrasi

Selain pelatihan bahasa, kawasan Kota Lama Banyumas juga akan terintegrasi dengan potensi lokal, seperti wisata kuliner, kerajinan batik, budaya lengger, serta rencana pembangunan dermaga wisata Sungai Serayu di Desa Kedunguter.

Menurut dia, dosen dan profesor UMP akan didedikasikan untuk mendampingi program tersebut melalui penelitian terapan, pelatihan masyarakat, hingga pengabdian mahasiswa.

Pihaknya juga menggandeng perbankan untuk menyalurkan dana tanggung jawab sosial (CSR) guna mendukung pengembangan fasilitas.

“Profesor itu meneliti dan mengajar sudah biasa. Sekarang saatnya mereka bergerak keluar dari kampus, menghadirkan hasil penelitian dan inovasinya agar langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut Jebul Suroso mengatakan, peluncuran program Kampung Inggris juga disinergikan dengan program penanaman kelapa kopyor di sejumlah titik, salah satunya Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, sebagai upaya menunjukkan produk riset yang bernilai ekonomi tinggi.

Kelapa kopyor menjadi salah satu komoditas unggulan yang akan dikembangkan di Banyumas. Meskipun lahan awalnya terbatas, dia mengatakan penanaman akan diperluas ke berbagai kecamatan, terutama di wilayah yang menjadi sentra kelapa seperti Cilongok.

“Kita mulai dari titik yang mudah diakses dan dilihat, lalu meluas. Kami sudah diskusi dengan Kepala Desa Dawuhan untuk menentukan lokasi tanam baru,” pungkas Rektor UMP. (*)

Related Posts

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?