“Kita harus bikin kerja sama yang lebih komprehensif. Bukan hanya sebatas seremonial saja. NOICE secara tidak langsung sudah punya ekosistem konten kreator,” imbuhnya.
Baca Juga: Telkomsel Kolab Bareng Academy of Pop, Bawa Talena Muda Kreatif Indonesia ke Industri Hiburan Dunia
Sementara Kemenekraf/Bekraf juga sudah kerja sama dengan instansi akademik sehingga ada pola edukasi untuk memunculkan konten-konten kreator muda.
“Bisa juga buat NOICE Go Pesantren atau Santri Cuan di NOICE supaya konten bisa dimonetisasi atau jadi sumber penghasilan dengan bekal keahlian,” cetusnya.
Riefky juga menyoroti potensi NOICE dalam mengembangkan cerita-cerita horor lokal berbasis audio, yang bisa dikolaborasikan dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta dalam program aktivasi 5 Abad Jakarta.
Di sisi lain, perwakilan NOICE menegaskan komitmennya sebagai platform terdepan dalam streaming dan jual beli konten digital di Indonesia. Selain fokus pada podcast, NOICE juga menyediakan kelas edukasi, audiobook, dan serial drama untuk mendukung konten kreator yang ingin mengubah hobi mereka menjadi karier.
Chintami Maranata, Head of Creator Development NOICE, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem kreator dan mendukung monetisasi konten yang mereka hasilkan.
“Kami selalu siap dukung promosi atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan terkait ekonomi kreatif. NOICE juga siap fokus menyiapkan aplikasi untuk dukung kreator menjual kontennya,” jelas Chintami.