URBANCITY.CO.ID – Kopi Nusantara kembali menunjukkan taringnya di pasar internasional. Dalam acara World of Coffee (WoC) yang diadakan di Palexpo, Jenewa, Swiss, kopi Indonesia berhasil meraih potensi transaksi yang sangat mengesankan, yaitu sebesar 7,61 juta dolar AS, atau sekitar Rp123 miliar.
Informasi ini disampaikan oleh Aritta Gracia Girsang, Atase Perdagangan RI di PTRI Jenewa. Ia menjelaskan bahwa kopi Indonesia telah mendapatkan reputasi yang kuat di kalangan pecinta kopi di Eropa, terutama di Swiss, yang dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan kopi terbesar di benua tersebut. “Negara ini merupakan salah satu negara pengimpor green bean sekaligus pengekspor roasted coffee terbesar di wilayah Eropa,” ungkap Aritta saat berbicara di Jakarta pada hari Rabu.
Di pameran bergengsi ini, Paviliun Indonesia menampilkan sepuluh pelaku usaha kopi pilihan. Lima di antaranya dipilih langsung oleh Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, sementara lima lainnya dipilih oleh Atase Perdagangan dari komunitas kopi inovatif di Swiss dan sekitarnya.
Aritta menambahkan bahwa kurasi tahun ini berhasil memperkenalkan berbagai inovasi kopi siap saji dari Indonesia yang siap untuk diekspor. Keikutsertaan dalam pameran ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat masa depan industri kopi di Tanah Air.
Baca Juga : BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global
Tren positif ekspor kopi Indonesia ke Eropa terus berlanjut. Dari Januari hingga Mei 2025, kontribusi produk kopi dalam ekspor nonmigas Indonesia ke Swiss mencapai 6,9 miliar dolar AS, meningkat drastis sebesar 267 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 1,9 miliar dolar AS.
Kopi spesial, organik, dan yang berbasis sistem perdagangan berkelanjutan menjadi daya tarik utama bagi importir Eropa, yang merupakan kekuatan utama kopi Indonesia.
Selain itu, total ekspor Indonesia ke Swiss selama periode yang sama mencapai 1,36 miliar dolar AS, tumbuh 62,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan impor sebesar 443 juta dolar AS, Indonesia mencatat surplus dagang terhadap Swiss sebesar 913,10 juta dolar AS, dari total perdagangan kedua negara yang mencapai 1,80 miliar dolar AS, meningkat 47,20 persen dibandingkan periode tahun lalu.