Baca Juga: Turunkan Alat Berat, HK Group Atasi Tanah Longsor di Pariaman
Menurut dia, jalan tol Bangkinang – Pangkalan Tahap I akan segera diajukan pelaksanaan permohonan Uji Laik Fungsi (ULF). Targetnya, dapat difungsikan pada lebaran untuk mendukung mobilitas pemudik khususnya di Provinsi Riau.
Uji Laik Fungsi, yakni untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh regulator atau Kementerian PUPR, dengan harapan dapat menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada pertengahan tahun 2024.
Dalam proses pembangunannya, Hutama Karya menggunakan sejumlah teknologi konstruksi diantaranya seperti Jembatan Unibridge untuk efisiensi struktur pada kontur yang ekstrim.
“Selain itu, struktur yang ringan dengan bentang yang panjang dapat mengefisiensi desain pada struktur pondasi dan kolomnya,” papar Tjahjo Purnomo.
Jalan tol Bangkinang – Pangkalan Tahap I memiliki mainroad sepanjang 24,7 km, dengan jumlah lajur 2×2. Adapun kecepatan rencana adalah 80 km/jam, yang dapat mengefisiensikan perjalanan pengguna jalan tol dari semula 1 jam menjadi hanya 15 – 20 menit.
Baca Juga: Tol Japek Pasti Mulus Jelang Mudik 2024, Catat Jadwal Pemeliharannya
Untuk jalan tol ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas struktur meliputi 8 jembatan, 9 box pedestrian + box culvert, 3 overpass, 1 interchange, dan 2 gerbang tol.
Selain memudahkan mobilitas memangkas waktu tempuh pemudik, jalan tol ini juga memberikan manfaat khusus untuk masyarakat sekitar.
Yaitu meningkatkan UMKM pada lokasi pintu keluar/masuk tol, membuka lapangan kerja pada masyarakat sekitar mulai dari saat proses konstruksi hingga operasional.