Salah satu kisah unik yang melekat adalah keberadaan makam yang dulunya berada di pesisir, namun tidak pernah terendam air laut meski terjadi pasang besar. Bahkan ketika banjir rob melanda pemukiman, makam tetap aman dari genangan.
Bagi warga, makam ini adalah simbol penghormatan kepada leluhur dan sumber berkah. “Kami berharap Allah menurunkan rahmat-Nya untuk kita semua, sehingga kita bisa mendapat ilmu, kesabaran, dan keteguhan seperti beliau,” kata Rasna.
Selain menjadi pusat wisata religi, lokasi makam berdekatan dengan kawasan wisata pantai. Rasna berharap Desa Sedari dapat berkembang menjadi desa wisata halal tanpa tempat hiburan malam, agar nilai religi dan sejarah tetap terjaga.
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam merawat makam ini. “Kami memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah dan remaja agar tidak lupa pada asal-usul dan leluhurnya,” pungkasnya. [Fajar]