URBANCITY.CO.ID – Penerapan transaksi pembayaran jalan tol nontunai nirhenti nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF), akan dimulai bertahap mulai akhir 2024. Dengan teknologi itu pengendara di jalan tol tidak perlu lagi berhenti untuk melakukan tap (pembayaran dengan kartu elektronik) di gerbang tol, tapi tetap terus melaju dengan pembayaran berlangsung otomatis. Sistem MLFF meniadakan antrian di gerbang tol dan mengurangi polusi udara akibat antrian kendaraan tersebut.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dari hasil uji coba di ruas tol Bali Mandara Desember 2023, masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dari MLFF, termasuk teknis dan manajerialnya. “(Karena itu) MLFF akan diimplementasikan secara bertahap, dimulai dengan single lane free flow (SLFF) atau hibrid, masih (disertai) dengan kartu (e-toll),” katanya dalam acara The 19th Intelligent Transport System Asia Pasific Forum, Selasa (28/5/2024), seperti dikutip Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di laman resminya kemarin.
Artinya transaksi nirhenti nirsentuh hanya diterapkan di satu jalur dulu, di jalur lain di gerbang tol pembayaran masih menggunakan tap kartu. Setelah hibrid, tahapannya dilanjutkan dengan masa transisi melalui penerapan SLFF dengan barrier. Kemudian SLFF tanpa barrier, dan setelah itu baru MLFF secara penuh. Teknologi yang digunakan tetap GNSS, sehingga tetap perlu aplikasi Cantas untuk melakukan transaksi tol.
Ketika MLFF sudah diimplementasikan di seluruh jalan tol, pengguna wajib mendaftarkan data pribadi dan nomor kendaraannya pada aplikasi Cantas sebelum memasuki jalan tol. Pengguna jalan tol harus mencermati registrasi aplikasi Cantas dan kecukupan saldonya sebelum memasuki jalan tol. Kesalahan dan ketidakcermatan yang membuat pengguna tidak melakukan pembayaran jalan tol, akan dikenai denda bertingkat.