Optimalisasi TPS3R Atasi Jutaan Ton Timbulan Sampah Mengerikan

URBANCITY.CO.ID – Kian bertambahnya timbulan sampah di Indonesia hingga puluhan juta ton per tahun menjadi momok paling mengerikan bagi masyarakat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, timbulan sampah nasional pada tahun 2022 mencapai 69,2 juta ton yang mayoritas berasal dari rumah tangga. Angka tersebut terus bertambah dalam setiap tahunnya. Data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2023 menyebutkan, timbulan sampah dari 235 kabupaten/kota se-Indonesia mencapai 26,88 juta ton per tahun. Mengerikannya lagi, dari total penambahan timbulan sampah per tahun itu baru dapat terkelola sebanyak 66,72% atau sekitar 17,818 juta ton dan tidak terkelola 33,73% (9,070 juta ton). Kemudian, dari sampah yang dihasilkan sebanyak 28,88 juta ton baru tertangani 13,675 juta ton atau sekitar 50,86% per tahun. Baca Juga: Pemrov DKI Jakarta Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi RDF di Rorotan Pengamat Lingkungan Hidup Universitas Andalas, Ahmad Muhajir menjelaskan, tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir yang tidak sesuai standar atau pembuangan sampah ilegal dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air. Limbah kimia dan bahan berbahaya dalam sampah juga dapat merusak ekosistem dan mengancam keanekaragaman hayati. “Kita dapat lihat hari ini, bahwa sampah-sampah tersebut telah mencemar termasuk sungai, danau, dan pantai, dapat merusak habitat alami, mengancam keberlanjutan sumber daya alam, dan mengganggu kehidupan flora dan fauna di Indonesia,” ungkapnya saat dihubungi media, Minggu, 6 Juli 2024. Dia mengungkapkan, sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biak bagi vektor penyakit, seperti nyamuk, tikus, dan serangga lainnya. Penyebaran penyakit seperti demam berdarah, malaria, diare, dan infeksi kulit dapat terjadi akibat paparan dengan sampah yang terkontaminasi. Baca Juga: OJK Gelar Edukasi Keuangan Bagi Pengelola Sampah Akibat dari tingkat produksi sampah yang tinggi ini adalah beban yang besar bagi sistem pengelolaan sampah di Indonesia. “Kurangnya infrastruktur dan sumber daya yang memadai untuk mengelola volume sampah yang besar menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh negara ini,” ungkap Muhajir. Sadar akan hal itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya strategis guna mengatasi permasalah sampah. Salah satunya, optimalisasi pemanfaatan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) dengan pengelolaan modern melalui pendekatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle/mengurangi – menggunakan – daur ulang). Undang-Undang RI No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan dan strategi pengelolaan sampah sesuai ketentuan yang berlalu. Antara lain, menyelenggarakan pengelolaan sampah skala kabupaten/kota sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah. Selanjutnya, melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain; dan menetapkan lokasi tempat penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu, dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah. Baca Juga: Dukung Indonesia Bersih Sampah, Pertamina Sulap Sampah Jadi Cuan Inisiatif Baik Pengembang Perumahan [caption id="attachment_10538" align="alignnone" width="750"] Sosialisasi pengelolaan TPS3R oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, di Kantor Pemasaran Springhill Yume Lagoon, Cisauk Lapan, Jum’at, 5 Juli 2024. (Foto: Ubancity.co.id/Agung)[/caption] Menurut Muhajir, di tengah keterbatasan infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki pemerintah, dewasa ini pemanfaatan TPS3R secara menyeluruh oleh Pemerintah menjadi solusi penanganan sampan paling efektif. “Hanya saja, partisipasi masyarakat, dan sektor swasta menjadi amat penting dalam mengoptimalkan operasional TPS3R,” katanya mengingatkan. Dalam mendukung upaya pemerintah tersebut, sejumlah pengembang properti belakangan mulai mengambil langkah inisiatif dengan menyediakan sejumlah sarana dan prasarana TPS3R di sekitar kawasan perumahan. Salah satunya, Perumahan Springhill Yume Lagoon, di Jalan Raya Cisauk Lapan, Suradita, Kabupaten Tangerang, Banten. Camat Cisauk, M. Yusuf Fahroji membenarkan, pengembang Perumahan Springhill Yume Lagoon telah memfasilitasi penyediaan Mesin AWS, pemusnah sampah (pyrolysis) yang memenuhi standar baku emisi sesuai ketentuan. Baca Juga: Perbaikan Kawasan Kumuh Mrican Telan Biaya Hampir Rp30 Miliar Menurutnya, pemberian mesin ini dilakukan pengembang Springhill Yume Lagoon melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility). Dengan adanya mesin AWS pada TPST yang dimiliki Kecamatan Cisauk, memungkinkan bagi wilayah kecamatan untuk mengoptimalkan pengelolaan TPS3R. "Kebetulan, lokasi TPS dekat dengan Perumahan Springhill Yume Lagoon. Belum lama ini, sudah diuji coba, dan hasilnya udara menjadi lebih bersih dan tidak menimbulkan bau busuk,” ungkapnya saat sosialisasi pengelolaan TPS3R, di Cisauk Lapan, Jum’at, 5 Juli 2024. Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Agustin Hari Mahardika mengugkapkan, sebelum mengembangkan TPS3R yakni pada tahun 2013 pihaknya telah membagun TPST KSM Suradita yang diperuntukkan bagi warga Perumnas dan sekitarnya. Baca Juga: HK Urban Habitsphere 2023 Sukses, Ubah Sampah Jadi Kemandirian Pangan Saat itu, pengelolaannya masih konvensional dengan cara dibakar. Seiring jumlah penduduk terus bertambah, pihaknya memutuskan untuk meninggalkan cara lama dan beralih ke teknologi modern yang lebih bersih, tak berbau, dan bernilai ekonomi bagi masyarakat. "Caranya, mengembangkan TPS 3R. Dari situlah, kami melibatkan pihak swasta, salah satunya pengembang Springhill Yume Lagoonm,” ungkap Hari. Ia menjelaskan, banyak keunggulan yang dihasilkan dari pemanfaatan TPS 3R dengan mesin AWS. Antara lain, asap yang dihasilkan proses sasifikasi pyrolisis lebih bersih, konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) hanya saat strating, telah lulus standar emisi international. Kemudian, dapat menghancurkan semua jenis limbah kering & basah (Zero Waste), aman terhadap lingkungan karena menerapkan teknologi isolasi dengan refractory terbaik. Baca Juga: The Breeze BSD Kini Dilengkapi Mesin Pengumpul Sampah Plastik “Khusus mesin AWS telah menggunakan isolasi terbaru dengan isolasi keramik yang membuat lebih aman untuk lingkungan,” paparnya. Terpenting, tambah Hari, melalui optimalisasi TPS3R ini pengelola memungkinkan dapat melakukan pemilahan dan re-use sebesar 30% dari total sampah yang terkumpul. Lalu, dengan gasifkasi pyrlosis menjamin hasil pengolahan yang baik sebesar 65%. Menariknya, residu dari pengelolaan TPS3R hanya 5%. Di beberapa Lokasi TPS3R, residu yang dihasilkan bisa diproduksi untuk material bangunan seperti bata dinding dan conblock. "Untuk itu, kami berharap partisipasi Masyarakat setempat untuk optimaliasai TPS3R ini bisa lebih tinggi lagi,” pungkas Hari. Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS

Bappebti Ajak Pelaku Usaha CPO Kalbar Gunakan Bursa CPO Indonesia

Menag Sampaikan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H

Mukhtar Wijaya

Related Posts

Bank DKI Salurkan KJP Plus Tahap I 2025 kepada 43.502 Siswa Penerima Baru

Spesial Hari Kartini, Perempuan di Jakarta Bisa Naik Transportasi Umum Gratis

Pemprov DKI Jakarta Buka Kembali Program Umrah Gratis untuk Marbut pada 2026

PMI Jakarta Utara Kumpulkan 2.226 Kantong Darah

Ketua Komisi B Usulkan Rute Baru Transjabodetabek

Tiga Taman di Jakarta Selatan Akan Direvitalisasi dan Dibuka 24 Jam

Menag Sampaikan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H

Terpopuler

Kemenag Kembangkan Peta Jalan Moderasi Beragama

Lima Warisan Budaya Indonesia Resmi Diakui UNESCO sebagai Memori Dunia

Pemerintah Tawarkan Win-Win Solution untuk Tambang Migas Ilegal

LSPR Institut Buka Program Doktoral Kajian Strategi Kepemimpinan Kehumasan

Aguan Lewat Yayasan Buddha Tzu Chi Renovasi 81 Rumah Warga Johar Baru

Kategori

Terkini

Bank DKI: Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Welcome Back!

Retrieve your password