Baca juga: Duta Garden Tawarkan Rumah 2-4 Lantai yang Bisa Dilengkpai Lift
Johannes menjelaskan, properti yang dikembangkan OXO menawarkan value yang tinggi dan pengalaman tinggal yang berkesan. Saat ini penyewanya kebanyakan masih turis mancanegara. Namun jumlah investor yang meninggali sendiri properti yang dibelinya terus meningkat.
Tahun ini OXO akan lebih fokus menggarap pasar investor itu. Terutama investor dari kalangan atas yang tinggal di Jakarta, Surabaya, dan Medan.
“Properti berkualitas yang menawarkan value yang tinggi dan pengalaman tinggal yang menyenangkan akan tetap diminati. Pasarnya masih besar. Saat ini rata-rata okupansi proyek-proyek OXO sekitar 68 persen, lebih tinggi daripada okupansi rata-rata hotel di Bali yang 61 persen,” tutur Jo, sapaan akrab Johannes.
OXO memulai pengembangan properti butik di Bali dengan the luxury estate villa Chameleon di Tabanan tahun 2014. Setelah itu berlanjut dengan lifestyle property lain.
Total sudah 30 proyek yang dikembangkan OXO sampai kini senilai lebih dari Rp700 miliar. Sebagian proyek seperti Chameleon, Wonderland, OXO Townhouses di Umalas dan Barawa, dan Splendour sudah beroperasi.
Sebagian lagi dalam proses konstruksi seperti OXO Workland, Ecoverse Resort & Residences, Nova, Ether, dan The Residences. Ukuran unitnya mulai dari 125 sampai 1.000 m2 dengan harga USD2.000-3.500 per meter persegi (m2).
OXO bermitra dengan pebisnis lokal (Bali) dan global (Global One dan Nuanu) mengembangkan proyek-proyeknya.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS