Menurut Ari, bimtek tersebut untuk membantu pemenuhan dan percepatan sertifikasi halal bagi para pelaku industruli kecil batik. “PPIH hadir untuk memberikan pendampingan dan kemudahan akses dalam fasilitasi sertifikasi halal bagi industri kecil,” imbuhnya.
Dalam rangkaian kegiatan bimtek, Kapus PPIH menyerahkan secara simbolis lilin malam dan kuas halal kepada Nur Giri Indah Batik perwakilan industri kecil batik di Yogyakarta yang menjadi peserta, dengan disaksikan Kepala BBSPJIKB Budi Setiawan.
Baca Juga: Perluas Pasar, 10 IKM Kerajinan Lokal Mejeng di Ambiente Jerman
Para peserta bimtek ini selanjutnya akan difasilitasi mendapatkan sertifikasi halal secara gratis oleh Kemenperin melalui pendaftaran di Sistem Informasi Pendataan Industri Halal (Saliha).
Melalui bimtek ini para pelaku industri kecil batik diharapkan mampu mandiri untuk menyediakan dan membuat bahan baku malam secara halal dan bahan penolong kuas halal secara berkelanjutan.
Ke depan, PPIH Kemenperin juga turut mendukung program penyediaan batik haji halal secara nasional. Dengan begitu, program pemerintah dalam menyelenggarakan batik haji halal nasional dapat terwujud.
“Kami optimistis, kerja sama berkelanjutan ini dapat menhttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg Indonesia menuju produsen tekstil terbesar dunia dan menhttps://urbancity.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Post-1.pngg program pemerintah dalam menyelenggarakan batik haji halal nasional,” tuturnya.
Berdasarkan catatan Kemenpein, industri batik yang tergolong dalam kelompok industri tekstil dan produk tesktil (TPT), memiliki peranan penting dalam mendongrak perekonomian nasional.