Belakangan INPP juga mengembangkan properti untuk dijual, yaitu mixed used (aparteman dan ritel) Antasari Place di Jakarta Selatan. Tapi, secara keseluruhan 90 persen pendapatan perseroan masih disumbang hasil penyewaan hotel dan pusat perbelanjaan (recurring income).
Hotel menyumbang 48 persen pendapatan, pusat perbelanjaan 42 persen, dan penjualan properti 10 persen. Untuk hotel, hotel-hotel di Bali menjadi penyumbang pendapatan terbesar.
Per September 2024 INPP mencatat pendapatan dari penyewaan dan penjualan properti Rp878,1 miliar, naik hampir 6 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 (yoy).
Segmen hotel menyumbang Rp424,4 miliar, meningkat 24 persen secara tahunan (yoy), pusat perbelanjaan Rp365,3 miliar atau naik 6 persen. Dari pendapatan itu, INPP mencetak laba bersih Rp342,6 miliar, meroket lebih dari 120 persen yoy.
INPP menargetkan peningkatan pendapatan hingga 20 persen sampai akhir tahun ini. Direksi perseroan optimis akan mencapai target tersebut. “Tahun depan kita menargetkan pertumbuhan pendapatan 20-30 persen” ungkap Diana.
Saat ini INPP mengembangkan Antasari Place di Jakarta dengan target serah terima tower pertama kondominium awal 2025. Kemudian perluasan 23 Paskal Shopping Center dengan target selesai 2025, dan 23 Semarang Shopping Center tahun 2026.
INPP juga sedang mempersiapkan pengembangan proyek mixed use berupa hotel dan residensial di Balikpapan dan Makassar tahun 2027-2030, selain pengembangan lebih lanjut Antasari Place tahun 2025 berupa apartemen servis dan area ritel.