Hunian Vertikal
Hendra Hartono, chief executive officer (CEO) Leads Property Service Indonesia mengatakan di kawasan berkonsep township development saat ini harga landed house sudah tinggi.
Baca Juga: Pasar Apartemen Masih Lunglai, ADCP Tetap Pede Bangun Proyek Baru
“Seperti di kawasan Alam Sutera, rumah yang harga di bawah Rp5 miliar sudah nyaris tidak ada, bahkan ada yang sudah menyentuh Rp16 miliar. Ke depan, tren di kawasan ini ke high rise building,” jelas Hendra yang menegaskan bahwa tren pasar kondominium di kawasan Tangerang yang tengah berlangsung saat ini setidaknya ditopang oleh tiga aspek.
Pertama, kedekatan dengan akses jalan tol. Aspek ini menjadi salah satu pertimbangan utama para calon pembeli. “Lalu, kondominium yang dekat dengan kampus dan di kawasan mixed-use akan lebih diminati bagi mahasiswa, terutama yang memiliki keluarga berasal dari luar kota,” tutur Hendra.
Ketiga, jelasnya, area yang sudah well established atau berbasis township, dan dekat dengan akses transportasi umum seperti kereta komuter menjadi daya tarik pembeli kondominium.
Dalam kajian Leads Property terlihat bahwa saat ini, kisaran harga jual kondominium segmen atas dibanderol berkisar Rp30-50 juta/meter persegi (m2). Untuk luasan di segmen ini adalah direntang 50 m2 hingga 133 m2.
Baca Juga: Green Pramuka Pasarkan Apartemen Japandi Style
Lalu, untuk segmen middle up, yakni direntang luas 43 m2-294 m2 dibanderol berkisar Rp22 juta/m2 hingga Rp30 juta/m2. Kemudian segmen middle 21 m2-92 m2 memasang harga Rp16-22 juta/m2. Selain itu, untuk middle low yang seluas 23 m2 hingga 87 m2 dibanderol kurang dari Rp16 juta/m2.