URBANCITY.CO.ID – Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023 resmi ditutup hari ini. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengalami penguatan positif sepanjang tahun.
Hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada 29 Desember 2023, saham emiten bank pelat merah berkode BBNI itu ditutup pada harga Rp5.375 per lembar atau naik 16,5% secara Year to Date (YTD), dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp200,5 triliun.
Pencapaian ini diiringi dengan penguatan nilai market cap hingga Rp200,5 triliun, yang tercatat sebagai pencapaian terbesar dalam sejarah perseroan. Didukung oleh net foreign buy sebesar Rp3,5 triliun atau setara dengan 1,75% dari total market cap.
Rasio ini menjadi yang terbaik di Bursa Efek Indonesia tahun 2023, dan BBNI menjadi Top-7 emiten dengan tingkat likuiditas perdagangan (turnover) terbesar, total trading value mencapai Rp63 triliun.
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, menyatakan penguatan saham BBNI disebabkan oleh kepercayaan investor terhadap kinerja perseroan sepanjang tahun.
“Kami bersyukur dengan penguatan saham BBNI sepanjang tahun ini. Hal ini akan mendorong kami untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Novita menegaskan komitmen perseroan untuk mencapai profitabilitas yang semakin sehat dan berkelanjutan, memberikan nilai optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham.
“Secara konsensus, analis menargetkan fair value saham BNI di kisaran Rp5.800 per lembar, dengan ekspektasi harga saham BNI terus meningkat seiring kinerja keuangan yang sehat,” tambahnya.