Maxs menyambut baik In Camp OJK dan menekankan pentingnya literasi keuangan agar terhindar dari perangkap pinjaman online ilegal dan judi online. “Kami menemukan beberapa kasus yang cikal bakalnya dari literasi keuangan yang rendah. Banyak anak-anak kami terlibat pinjol, dan ketika sudah terjerat, potensi berikutnya lari ke judi online,” katanya.
Baca juga: OJK Denda Ratusan Pelaku Pasar Modal Rp35 Miliar
Sementara Jeffrey dalam paparannya menyampaikan pentingnya pemahaman investor sebelum berinvestasi, dan mengajak mahasiswa untuk mengoptimalkan potensi investasi di pasar modal Indonesia. “Investor harus memahami bentuk dan risiko investasi, dan memastikan investasi yang dipilih bukan investasi bodong. Dengan demikian investor melindungi diri sendiri dan keluarganya,” ujarnya.
Roadshow Governansi di Kupang dilanjutkan dengan kegiatan In Fo yang dihadiri perwakilan industri jasa keuangan, kementerian/lembaga/pemerintah daerah mitra OJK, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Satgas Pasti, serta penyedia barang dan jasa di wilayah Kantor OJK Nusa Tenggara Timur.
Dalam kesempatan itu Sophia menyatakan, seluruh instansi baik dari SJK, pemerintah, maupun lembaga terkait harus berkolaborasi memperkuat praktik governansi di Indonesia, khususnya untuk sektor jasa keuangan. “OJK akan terus mendukung penguatan governansi sektor jasa keuangan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, melalui penerapan three lines model dan strategi anti-fraud,” tegas Sophia.
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah NTT Fluori Rita Wuisan mewakili Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyampaikan dukungan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara atas upaya OJK dalam memperkuat tata kelola dan integritas sektor jasa keuangan. Ke depan OJK akan terus memperkuat implementasi governansi dan integritas tidak hanya di internal OJK, namun juga kepada industri jasa keuangan dan masyarakat.